Rabu, 16 November 2011

Cerita acara Haflah Imtihan AKhiru Sannah


Alhamdulillah, Alhamdulillah, dan Alhamdulillah. Hanya rasa syukur yang tak terkira dan tak lelah kami panjatkan seusai Acara Haflah Imtihan Akhiru Sannah.
pimpinan, dewan guru, dan tamu undangan
Acara pertama kali yang kami selenggarakan khusus untuk para santri-santri kami. Dari santri TPQ hingga santri Pesantren dan Mts. Al-Iltizam. Acara perayaan kenaikan kelas yang pertama kali kami adakan ini sekaligus menjadi acara penyaluran bakat yang tersembunyi di balik keseriusan anak-anak kami menjalankan segala aktifitas wajib di pesantren dan di madrasah.
tarian dari santri TPQ
Acara ini bisa dikatakan sangatlah mendadak. Tidak ada persiapan lebih dari dua bulan untuk membicarakan persiapan acara haflah ini. Membuat acara besar, tapi tidak ada persiapan lebih dari dua bulan?? Tidak mungkin!  Pasti pertanyaan sekaligus pernyataan tersebut terlintas di benak setiap orang yang kami ceritakan tentang persiapan kami. Namun, ini lah faktanya. Kenyataan lah yang menceritakan seperti itu. Dengan bermodalkan kata BISMILLAH, dan yakin, maka kami mampu menyingkirkan pikiran-pikiran negatif bahwa acara ini akan gagal dan tak semeriah yang kami inginkan. Ya! Bermodalkan BISMILLAH, dan yakin! Usaha kerja keras, dan latihan yang tak kenal lelah, menjadi penopang selanjutnya.
pembaca puisi bahasa arab
Mempersiapkan hafalah ini, bukanlah seperti membalikkan telapak tangan, yang hanya dengan waktu yang singkat, namun mudah, maka semua selesai. Mempersiapkan acara haflah ini seperti halnya berpergian ke suatu tempat yang jauh. Yang tak pernah dapat diketahui apa yang akan terjadi nanti selama perjalnan, maka karena itu dibutuhkan persiapan yang matang. Persiapan materi, persiapaan waktu, dan tentunya persiapan mental yang kuat! Semua itulah yang benar-benar kami siapkan selama kurang lebih sepuluh hari. Tak mudah sebetulnya mempersiapkan acara besar seperti ini, dimana baru pertama kali diadakan, hanya dalam waktu kurang dari dua minggu. Bismillah, yakin, dan usaha yang akhirnya menjadi penguat kami dan memmbuat kami optimis.
monolog
Dalam waktu hanya sepuluh hari, kami melatih para santri kami, meyakinkan mereka, bahwa yang tak mungkin menjadi mungkin. Yang tidak bisa menjadi bisa. Yang tidak bagus menjadi bagus. Pembekalan mental lah yang paling penting bagi mereka. Karena, walau pertama kali mereka pun ingin memberikan yang terbaik untuk para asatidz dan asatidzah, tamu undangan, penonton yang hadir, dan terpenting untuk Bpk ketua Yayasa, Ir. H. Dino Rinaldi, dan pimpinan pesantren, KH. Drs. Masdan Sutan Panis.
tim Marawis
Acara haflah akhiru sannah ini sungguh acara yang dibuat untuk para anak-anak santri dari TPQ hingga pesantren. Setiap acara diisi oleh kreatifitas anak-anak. Mulai dari tarian yang dipersembahkan oleh para santri TK-Q dan TPQ, kemudian pembacaan puisi empat bahasa (Arab, Inggris, Indonesia, dan Sunda), monolog, pantomim, panduan suara, tak tertinggal penampilan khusus dari tim marawis Pesantren Khairu Ummah Nusantara. Melihat kekaguman para tamu undangan, dan ketua yayasan atas keberhasilan acara ini, tak henti kami mengucap syukur Alhamdulillah…. J

Related Posts:

0 komentar:

Posting Komentar